Brainware adalah Kita

Brainware adalah Kita - Brainware... dari katanya kita sudah tau pasti, Brain dengan ware.... maksudnya T**perware? tidak tidak... tunggu... ware were... lupakan...
Brainware
Ok, setelah menjelajahi dunia internet, sudah didapatkan maksudnya. Ware yang bergabung dengan kosa kata lain berarti jenis atau barang dagangan tertentu. Kalau Brain terjemahannya otak dan Ware yang dimaksud seperti tadi... berarti...
Brainware == jenis otak tertentu?.... Damn it, aku gak ngerti... bagaimana dengan kalian para DTechtive?
Mau membantuku mengatasi kasus ini? Jika mau, let's go!

Brainware, adalah bagian dalam struktur teknologi yang bergerak dalam mengendalikan teknologi itu sendiri. Fungsinya sangat berarti, tanpanya teknologi itu hanyalah sebuah barang usang yang tak memiliki nilai. Dan juga, Nilai sebuah teknologi akan tercapai secara maksimal jika Brainwarenya mampu bertindak secara maksimal.

Brainware lah yang menentukan, apa saja yang bisa dilakukan oleh teknologi itu

Apa itu Brainware

Sebelum kita tau definisi Brainware.
Kita pastinya harus tau darimana Brainware itu berasal, bukan begitu?

Teknologi, itu jawabanya.
Secara garis besar, Teknologi adalah alat yang dapat membuat sesuatu menjadi produk, atau bisa dibilang untuk mencapai tujuan atau target.

Sebuah Teknologi terbentuk oleh 3 struktur; Hardware, Software dan Brainware, ditambah Suppot Net
Struktur Teknologi
Dimana, Hardware adalah bendanya, Software adalah alat kendalinya, Brainware adalah otaknya, dan Support Net adalah buku panduannya.

So, bisa kita katakan kalau...
Brainware adalah struktur teknologi yang memberikan tujuan, alasan, dan pembenaran dalam mengunakan atau menerapkan Hardware atau Software dengan cara tertentu. Jadi bisa dikatakan, Brainware adalah penentu didalam struktur teknologi, penentu apa kegunaan teknologi itu, kenapa, kapan, dimana dan mengapa teknologi itu digunakan.

Meski begitu, bukan berarti Brainware bisa melakukan semaunya, itu sebabnya Support Net ada. yang mengatur arah pengunaan dan menjaga agar pengunaan Hardware atau Software sesuai jalur dan tat pengunaannya.

Brainware di Dunia Komputer

Kenyataannya Brainware tak sepenuhnya diartikan berada di Dunia Komputer, pengendara adalah Brainware, penguna lift ataupun eskalator adalah Brainware ,bahkan penembang kayu adalah Brainware.

Ini adalah efek yang dikarenakan, Teknologi itu bukanlah sebuah hal digital dan elektronik, bahkan pensil dan kertas adalah Teknologi. Teknologi tak sepenuhnya membutuhkan Software, selama sebuah benda memiliki Hardware, dapat digunakan oleh Brainware, didukung oleh Support Net, dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan sesuatu ataupun menyelesaikan masalah. Secara natural, benda itu adalah Teknologi.Ini teknologi Tapi memang, kebanyakan... Istilah ini lebih sering digunakan untuk Dunia Komputer.
Lalu, bagaimana pandangan Dunia Komputer terhadap Brainware?

Didalam Dunia Komputer, Brainware memiliki peran masing masing dalam mengerakan Dunia tersebut.  Secara sederhana, peran itu pun dibagi demi mempermudah pegerakan Dunia Komputer, apa saja itu?
  • User
    User atau lebih tepatnya dikatakan End User, merupakan Brainware yang hanya memanfaatkan sistem komputer yang sudah tersedia, bisa dikatakan dia hanya mengunakannya, tanpa memiliki hak atau kemampuan untuk mengendalikan komputer dalam kemampuan maksimal. Dengan kata lain, User hanya mengunakan komputer untuk kebutuhannya saja.
  • Operator
Operator adalah Brainware yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mempersiapkan sistem komputer agar dapat digunakan dengan baik, mulai dari penginstallan hingga pensettingan komputer tersebut. Operator memiliki hak dan batas yang lebih luas jika dibandingkan oleh User.




  • Administrator
  • Administrator adalah Brainware yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengelola sistem komputer didalam jangkauan yang diberikan padanya, Contohnya seluruh komputer di suatu perusahaan. Administrator memiliki tingkatan paling tinggi dalam pengunaan komputer, dimana Administrator dapat mengendalikan jangka pengunaan, akses dan batasan pada Operator dan End User.




  • Programmer
  • Programmer adalah Brainware yang memiliki kemampuan dalam mengunakan bahasa pemrograman dan dapat membuat Software dengannya. Dibeberapa perusahaan, demi menciptakan Software yang sesuai dengan ekspetasi perusahaan, mereka memanggil Programmer agar dapat membuatkan Software tersebut dan mempersiapkannya agar dapat digunakan untuk membantu perkerjaan didalam perusahaan tersebut.

    Bukan hanya membuat, Programmer juga harus tetap menjaga Software yang dibuatnya agar tetap stabil dan tidak bermasalah. Programmer pun harus siap untuk memberikan Update kepada Software nya, jika perusahaan memintanya.




  • System Analyst
  • System Analyst adalah Brainware yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, perancangan dan merekomendasikan pemilihan Software dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

    Sebagai System Analyst, terdapat beberapa keahlian yang harus dimiliki, yaitu; analisis, teknis, mampu memanajemen, dan kemampuan berkomunikasi. Dikarenakan, dengan memiliki kemampuan ini, System Analyst diharapkan bisa mengendalikan tugasnya dengan baik dan mencapai target yang diharapkan dengan kemungkinan gagal yang sedikit.

    Real Brainware Vs Artificial Brainware

    Ngomong-ngomong, bicarain Brainware yang bisa dikatakan otak, kenapa ya di artikel gak ada terlihat kata orang, manusia, ataupun mahluk hidup ya?

    Tampaknya saya menganti kata kata itu dengan kata Brainware?
    Ada apa gerangan? What's the meaning of this?

    Well, jujur saja. Setelah melihat perkembangan teknologi, saya bertanya dihati...
    "Apakah Brainware hanya manusia ataupun mahluk hidup?"
    "Apakah hanya kita sendiri di dalam pendefinisian Brainware?"
    "Mungkinkah ada kehidupan Brainware lain diluar sana"
    Jawabannya... saya juga gak tau

    Tapi, mari kita lihat sekitar kita. Software dapat mengendalikan Hardware dengan sendirinya bukan? Meski musti diaktifkan terlebih dahulu, Software tetap dapat melakukan perkerjaannya sendiri. Layaknya mereka berfikir dan melakukan perkerjaannya dengan otaknya sendiri.
    AI
    Yap, Artificial Intelegence

    Jika kita bilang dimasa sekarang, Artificial Intelegence atau AI bukanlah hal yang asing lagi. Semua sudah tau AI dan sudah sering berinteraksi dengannya, bahkan setiap harinya. Bahkan beberapa AI sudah mampu melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh manusia.

    Hal ini menciptakan istilah " Human Intelegence vs Artificial Intelegence "

    Saat ini banyak orang-orang cerdas yang sedang berusaha membuat AI dengan tingkat kecerdasan sejati seorang manusia. Dimana kategori ini didapatkan dari AI yang mampu melakukan pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh manusia dan hal itu tidaklah mustahil, buktinya sudah banyak AI yang hampir mencapai hal ini. Yang jadi masalah adalah, AI hanya mampu melakukan hal ini jika sudah diprogram, dan itu alasan kenapa AI dikembangkan agar mampu belajar dengan sendirinya...

    ...Dan mereka sudah ada ditahap ini...

    Kita ambil contoh dengan Google DeepMind AI, merupakan AI belajar keadaan sekitarnya dengan sendirinya. memanfaatkan Virtual Sensor yang memberikan informasi tentang keadaannya dan sekitarnya.
    Google DeepMind AI
    Target yang diberikan hanyalah bergerak point A ke point B. Tak ada program yang memberi tahu bagaimana keadaaan yang akan dilewatinya nanti dan bahkan bagaimana cara melewatinya. Kesalahan pergerakan selalu terjadi padanya, tapi hal itu membuatnya belajar dan melakukannya lagi tanpa kesalahan. Cukup menarik bukan? ~ Sangat ~

    Kita ambil satu lagi, OpenAI milik Elon Musk yang berhasil mengalahkan Dota 2 Professional Player... dengan mudah... Ok... aku juga terkejut dibagian itu. Hal ini cukup heboh disaat TI17 Dota 2 diselengarakan, Bahkan salah satu Professional Player yang dianggap terbaik di Dota 2 saat itu, Danil "Dendi" Ishutin dapat dikalahkan di duel 1 vs 1 dipercobaan pertama... Bagaimana ini bisa terjadi?
    OpenAI Dota 2
    Secara simple, OpenAI membuat AI yang dikhususkan untuk mengalahkan Dota 2 Player ini belajar dari pertandingan yang dia mainkan. Tingkat kemampuannya ini meningkat secara bertahap, dimana setiap permainan yang dimainkan akan membuatnya belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan memanfaatkan kemampuan dan cara bermain musuhnya, dia dapat mempelajarinya, beradaptasi, dan mengatasinya bahkan melebihi musuhnya.
    Jadi ingat iklan "Nike Soccer: The Last Game"... dimana pemain Footbal Profesional digantikan oleh Clone yang diciptakan dengan penuh perhitungan yang membuat pemain Footbal Profesional pun kalah dan digantikan oleh para Clone. Apakah ini akan terjadi pada Dota 2? mungkinkah pemain Professional akan digantikan AI? Kalau jawabanku... Tidak, tidak akan... meski jawaban itu tak 100% benar, tapi kujamin potensi itu terjadi sangat sedikit.
    Ada beberapa bagian yang tak mungkin dimiliki oleh AI, Kreatifitas.
    Kreatifitas menciptakan suatu teknik dan cara lain yang tak dapat dipikirkan oleh orang lain, karena kreatifitas tak terbatas.

    Dibandingkan AI, yang kita ketahui kalau dia hanya bekerja dengan aturan-aturan dan perintah yang telah diberikan, Yang kemudian dikembangkan untuk melakukan apa yang mungkin dapat dilakukannya, tapi ini bersifat terbatas... Karena... sistem ini mengunakan Logika, Membuat hal yang tak mungkin menjadi mungkin adalah hal yang mustahil bagi Logika, karena bisa dikatakan Logika terbatas, tapi tidak untuk Kreatifitas.

    Memang semua penemuan tercipta karena Logika, tapi terpikirkan karena Kreatifitas.
    Ini yang membuat manusia jauh lebih baik dari AI, tapi apa mungkin hal ini bertahan selamanya?

    Itu masih sebuah misteri

    Karena, AI pun dapat menyerang dunia kreatif, salah satunya seni lukis. AI ciptaan seorang mantan seniman dan profesor di Universitas California San Diego, Harold Cohen. yang bernama AARON merupakan AI yang mampu melukis sebuah karya seni.
    AARON dan Harold Cohen
    AARON diprogram mulai tahun 1973, sebagai AI yang dapat membuat karya seni. Kemampuan AARON didapat dari perkembangannya selama bertahun tahun, dengan diajarkan teknik-teknik yang rumit oleh Cohen. Lalu belajar untuk menempatkan objek atau orang di ruangan 3D ditahun 1980 an, dan bisa melukis dengan warna sejak tahun 1990 dan seterusnya.

    Cohen tak pernah menunjukan gambar apapun kepada AARON, melainkan mengajarkannya dengan daftar elemen objek / tubuh dan hubungan di antaranya. Aturan dasar yang memungkinkan AARON yang belum pernah melihat benda nyata dapat melukiskan sesuatu yang terlihat seperti representasi abstrak dari benda-benda itu. AARON dapat melukis apapun yang diinginkannya dalam batas-batas pengetahuannya, yang didorong oleh imajinasi terbatas dan tanpa instruksi langsung oleh Cohen atau orang lain.
    Gambar AARON
    Dan perlu diakui... gambar AARON yang unik sudah masuk ke banyak museum seni dunia dan dibeli untuk koleksi pribadi seharga ratusan bahkan ribuan USD...

    Tercengang... saya juga, AI terasa seperti seorang Anak Kecil, selama mereka diajarkan dengan baik, mereka akan menghasilkan suatu hal yang baik. Dan... sebaliknya...

    Sebaliknya....

    Teknologi ini berkembang, dan terus berkembang, kita takkan tau kedepannya akan bagaimana... tapi yang kita tau pasti, ada beberapa perbedaan yang membuat Artificial Intelegence takkan bisa menyaingi Human Intelegence.

    Manusia sebagai Human Intelegence, dapat dengan mudah membedakan hal berdasarkan visual dari objek tertentu, sedangkan AI membutuhkan algoritma yang rumit untuk dapat melakukan hal tersebut, dan itu belum tentu sempurna.

    Meski AI dapat melakukan eksekusi perintah lebih cepat dari pada manusia dalam perhitungan numerik, manusia masih jauh lebih baik dalam melakukan tugas-tugas tingkat rendah, seperti pengenalan gambar dan suara.

      Human Intelegence
    • Kelebihan
      • Punya akal sehat dan basis pengetahuan lebih luas
      • Bisa memikirkan suatu aturan baru / pemikiran baru
      • Bisa mendeteksi sesuatu secara visual
      • Mudah dalam mempelajari sesuatu
    • Kekurangan
      • Mudah lelah dan bosan, sehingga kemungkinan hanya mampu dimanfaatkan dalam waktu singkat
      • Tidak dapat mengendalikan semua bagian secara bersamaan (micro manage)
      • Bias dan tidak konsisten
      • Dapat membuat kesalahan
      • Tidak mampu membuat keputusan yang sempurna
      • Tidak dapat memproses data jika informasi yang diberikan canggung
      Artificial Intelegence
    • Kelebihan
      • Cepat
      • Dapat diandalkan
      • Daya tahan yang sangat baik
      • Mengerti perintah
      • Konsisten
      • Bisa mencoba lebih banyak kombinasi melebihi kemampuan manusia
    • Kekurangan
      • Tak Bisa memikirkan suatu aturan baru / pemikiran baru dan terpaku dengan apa yang diketahuinya
      • Basis pengetahuan terbatas
      • Tak memiliki akal sehat

    Itu alasan kenapa CAPTCHA menjadi cara untuk mengatasi bot atau AI untuk masuk ke sebuah sistem, bukan hanya website tapi semua sistem digital.
    CAPTCHA
    Karena lebih mudah untuk bagi komputer untuk menghasilkan visualisasi daripada memperoleh informasi dari gambar yang dihasilkannya.
    CAPTCHA, singkatan dari Completely Automated Public Turing Test to Tell Computers and Humans Apart. Merupakan sebuah tes tantangan-tanggapan (challange-response test) yang digunakan dalam sistem komputer untuk memastikan pengunanya manusia atau tidak.

    CAPTCHA memanfaatkan prinsip Turing Test yang diciptakan Alan Turing dan membalikan keadaannya menjadi: ujian dimana komputer menentukan apakah pihak lain adalah komputer atau manusia.

    Menjadi Brainware Berkualitas? Perlukan?

    Simpel jawabannya. Kalau mau menjadi manusia berkualitas, jadilah Brainware berkualitas.
    Van, berfikir
    Seperti sebelumnya dikatakan, Brainware bukan berarti harus didunia komputer ataupun digital. Brainware adalah penguna teknologi, yang mengendalikan teknologi itu untuk mengerjakan suatu hal dan menghasilkan produk ataupun menyelesaikan masalah.

    Untuk mempermudah pekerjaan, dituntut kemampuan yang baik dari Brainware itu. dan kemampuan baik hanya bisa didapatkan dari Brainware berkualitas.

    But, it's up to you. Mau menjadi Brainware seperti apa.

    Tapi jika ingin menjadi Brainware berkualitas, Pengetahuan adalah nomor dua yang harus dimiliki, Keterampilan nomor tiga, Dan mampu memanfaatkannya dengan Kreatifitas adalah nomor satu.

    Mengalahkan sesuatu yang memiliki kelebihan hebat hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelemahannya

    Mau kalahkan Logika tinggi dari sebuah AI? kalahkan dengan Kreatifitasan yang dimiliki otak seorang mahluk hidup.

    Tentu bukan hanya itu, Kemampuan dalam Soft-skill dan Hard-skill juga diperlukan untuk menjadi seorang Brainware berkualitas.

    Mungkin itu saja.
    Tapi perlu diingat, tak ada Brainware sempurna.
    Tapi ada yang namanya Brainware yang baik dan Brainware yang buruk.
    Kalo bisa menjadi Brainware yang baik, kenapa tidak?.

    Jadi jangan lupa mencoba menjadi Brainware yang baik ya, dimana pun bidangnya.

    And don't forget to search me at the next article, DTechtive ( >‿‿◕ゝ)

    Hanya Komentar Relevan yang akan ditanggapi oleh Author, selebihnya tidak..

    EmoticonEmoticon