Seni Itu Seni

Seni Itu Seni - Hay para DTechtive yang membaca artikel ini, Kali ini kita akan bahas soal Seni.. "Seni? untuk apa dibahas? disekolah kan dah sering"
Seni itu Seni
Yap, memang disekolah kita pasti mendapat 2 tipe seni, seni rupa dan seni musik. Tapi pasti bukan hanya itu, benar?
So, mari kita cari tahu lebih dalam soal seni, yuk!

Seni... adalah ilmu non eksakta yang sangat dibutuhkan dikehidupan ini, bukan hanya sekedar hiburan tapi juga sebagai alasan kenapa bisa sampai dijaman ini. Seni jadi bagian penting dalam hidup, meski terkadang tak banyak yang menyadarinya. Tapi perlu digaris bawahi, kau takkan mau melanjutkan hidupmu tanpa seni.

Seni adalah....

Seperti yang dikatakan tadi, seni itu penting dalam hidup.
Seperti beberapa orang yang berkata "Earth without Art is just Eh".

Tapi apa sih Seni itu? rasanya penting banget ya? 

Hmmm... sebenarnya kita bisa buang seni didalam hidup kita, tapi apa jadinya? Welp, sebuah lingkungan kaku, tanpa warna, tanpa emosi, dan bergerak layaknya robot robot tanpa jiwa.

I don't want it, I never want it 

Jadi.... apa itu seni?
Seni itu Seni Kata Vanishia
Secara Universal, tak ada definisi dari seni yang 100% diterima oleh semua orang, Tapi biasanya seni itu digunakan untuk menggambarkan keindahan atau keahlian yang menghasilkan nilai estetika. 

Jadi? 
Apakah semua yang cantik itu seni?
Apakah semua yang memiliki estetika itu seni?

Entahlah, jujur saja saya juga kurang tau soal itu.
Tapi mari kita cari tau.

Definisi Seni

Pendefinisian Seni tidaklah mudah untuk didapatkan, bukan hanya karena informasinya tapi juga karena dampak era dan budaya dimana seni itu tercipta.

Tapi definisi klasiknya, Art berasal dari kata Latin ars yang dimana dapat diluaskan dan mengarah pada definisi Seni sebagai, Produk dari suatu pengetahuan, sangat menggunakan seperangkat keterampilan.
Itu sebabnya dimasa Renaissance, para pelukis dan pematung dipandang hanya sebagai perajin terampil.
Ars, berasal dari kata Latin yang berarti "keterampilan" atau "kerajinan"
Dalam bahasa Indonesia, Seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pelayanan, persembahan, dan pemujaan. Kata tersebut awalnya berkembang menjadi bahasa Melayu, yang kemudian digunakan dalam bahasa Indonesia.
Pada masa Post-Renaissance, Akademi Seni di Eropa bermunculan, Cabang filsafat yang baru dan tercerahkan juga berkontribusi terhadap perubahan citra Seni. 

Pada abad ke 18, hanya mendemostrasikan keterampilan teknis tidak mencukup untuk memenuhi syarat sebagai Seni, diperlukan komponen estetika yang membuat Seni harus dilihat sebagai sesuatu yang indah. Disaat ini bersamaan, konsep utilitarianism dimanfaatkan sebagai pembeda dari seni rupa murni yang dianggap lebih mulia ( seperti lukisan dan pahatan ) dengan seni terapan yang dianggap lebih rendah ( seperti karya desain komersial, desain tekstil dan desain interior ).
Seni Murni terbaik
Dampak itu terlihat besar pada akhir abad ke 19.
Dimana Seni dipisahkan menjadi dua kategori besar seni rupa murni dan sisanya....
Welp... tampak jelas bagaimana rasa angkuh yang tertanam didalam jiwa para seniman seni rupa murni. Ditambah lagi, dengan mempedomankan ideologi standar estetika Renaissance, lukisan dan pahatan harus sesuai dengan peraturan estetika tertentu agar dianggap sebagai "seni sejati"
Utilitarianism, berasal dari kata Latin utilis "berguna, bermanfaat, berfaedah, atau menguntungkan" yang artinya faham dalam filsafat moral yang menekankan prinsip memaksimalkan pemanfaatan atau kegunaan atau kebahagiaan bagi sebanyak mungkin orang
 Lalu muncullah Aliran Cubism ( 1907-1914 ) pada awal abad ke 20.
Pablo Picasso
Pablo Picasso dengan karyanya, The Weeping Woman, 1937
Aliran ini dianggap mengguncang bentuk fondasi dari seni rupa murni, bukan hanya karena Picasso memperkenalkan cabang seni non-naturalistik, tapi juga karena dia menghancurkan pendekatan standar estetika Renaissance tentang bagaimana seni berhubungan dengan dunia di sekitarnya.
Fondasi seni rupa murni tergoncang
Kedatangan Cubism menjadi katalis bagi sejumlah gerakan baru yang sangat memperluas teori dan pratik seninya, seperti: Suprematism, Constructivism, Dada, Neo-Plasticism, Surrealism dan Conceptualism, serta berbagai macam gaya realis, seperti Social Realismdan Socialist Realism.

Aliran yang berkembang karena popularitas Cubism
Aliran yang berkembang karena popularitas Cubism
kiri ke kanan
- Suprematism : Eight Red Rectangles (1915), oleh Kazimir Malevich
- Constructivism : Monument to the Third International (1920), oleh Vladimir Tatlin
- Dada :Portrait of Cezanne (1920) oleh Francis Picabia
- Neo-Plasticism :Composition with Red, Yellow and Blue (1929), oleh Piet Mondrian
- Surrealism :The Persistence of Memory (1931), oleh Salvador Dali's
- Social Realism :American Gothic (1930), oleh Grant Wood
- Socialist Realism :The Worker and Kolkhoz Woman (1937), oleh Vera Mukhina

Perkembangan aliran, gaya dan teknik artistik ini mengakibatkan perluasan makna dan definisi dari Seni. Dari ikatan Renaissance dan semua peraturan akan objektivitas (seperti perspektif, bahan yang dapat digunakan, konten, komposisi, dan sebagainya). Seni rupa saat ini lebih mementingkan elemen subjektivitas.
Vanishia bereksperimen
Seniman pun mendapatkan kebebasan yang jauh lebih besar untuk menciptakan lukisan dan patung sesuai dengan nilai subjektif mereka sendiri.
Disinilah, beberapa orang menganggap bahwa Seni mulai menjadi tidak dapat didefinisikan
Disisi lain, Seni dekoratif dan terapan mengalami transformasi serupa karena tersedianya rangkaian produk komersial yang semakin meningkat, apalagi setelah revolusi industri. Namun pening
katan yang terjadi pada desain dan kerajinan yang terkait tidak memiliki dampak signifikan pada definisi dan makna seni secara keseluruhan
Kejadian besar pun terjadi, apa itu? Perang dunia II
Siapa yang tidak tau perang dunia kedua? Perlu diingat, Indonesia berhasil terbentuk karena perang dunia kedua juga loh.
Sok tau
Perang dunia II membuat tanah eropa kacau balau, dimana Paris sebagai ibukota seni dunia terkekang dan tak berdaya, tapi demi tetap mengerakkan Ilmu Seni, ibukota pun dipindahkan ke New York. Perpindahannya ke Amerika mendorong seni untuk menjadi lebih dari produk komersial, dan yang berlanjut dengan munculnya Abstract Expressionism, Pop-Art, dan aktivitas generasi baru dalam seni seperti Andy Warhol ( Salah satu Pop Art Artist terpopuler di zamannya ). 
Andy Warhol dengan karyanya, Marilyn Diptych, 1962,
Dan bahkan barang dan konsep yang sederhana pun diangkat ke status "seni".
Di bawah pengaruh pendekatan kerakyatan ini, konseptualis memperkenalkan bentuk seni baru, seperti: Assemblage, Installation, Video dan Performance.
Conceptual Art
kiri ke kanan
- Assemblage Art : Very Hungry God (2006), oleh Sudobh Gupta
- Installation Art : Obliteration Room (2012), oleh Yayoi Kusama
- Video Art :Three Transitions (1970s), oleh Peter Campus
- Performance Art :Sleeper (2007), oleh Mark Wallinger

Waktu berlalu, banyak aliran yang ikut bermunculan, Seperti grafiti dan beberapa gaya reinterpretasi, seperti: Neo-Dada, Neo-Expressionism, dan Neo-Pop.
Neo Art
kiri ke kanan
- Neo-Dada : Target with Plaster Casts (1955), oleh Jasper Johns
- Neo-Expressionism : The Gleaner (1978), oleh Georg Baselitz
- Neo-Pop : Michael Jackson and Bubbles (1988), oleh Jeff Koons

Redefinisi seni selama tiga dekade terakhir dimanfaatkan oleh ahli teori dari gerakan Postmodernism dan menciptakan cara pikir mereka. Menurut Postmodernism, fokus seni telah beralih dari keterampilan artistik ke makna karya yang dihasilkan. Selain itu, bagaimana sebuah karya dinikmati oleh audience telah menjadi komponen penting dalam nilai estetika.

Kesuksesan seniman kontemporer seperti Damien Hirst, serta Gilbert dan George, adalah bukti nyata untuk mendukung pandangan tersebut.
Damien Hirst
Damien Hirst dengan karyanya, The Physical Impossibility of Death in the Mind of Someone Living
Gilbert & George
Gilbert & George dengan karyanya, Waking
Dari semua perjalanan sejarah seni, kita mungkin dapat membuat definisi yang memungkinkan, seperti ini:

Seni tercipta saat seniman menciptakan objek yang indah, atau menghasilkan rangsangan pengalaman yang dianggap oleh audiencenya untuk  mendapatkan manfaat artistik

Ini hanyalah definisi yang cukup luas untuk mencakup sebagian besar bentuk seni kontemporer, namun cukup sempit untuk mengecualikan peristiwa yang  artistik yang kontennya berada di bawah tingkat yang diterima.

Mungkin.... itu yang bisa kita dapatkan dari apa yang kita ketahui, tapi bukan berarti kita sepenuhnya benar, bukan?

Bagaimana dengan pandangan orang lain? orang orang intelekual kali?

Dari apa yang kudapat.
Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Seni dalam memiliki tiga arti yaitu:
  1. Keahlian membuat karya yang bermutu ( dilihat dari segi kehalusanya, keindahanya dan sebagainya ).
  2. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran, dan sebagainya.)
  3. Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi ( luar biasa )

Menurut Plato dan Rousseau, seni adalah:
Hasil peniruan alam dengan segala seginya.

Menurut Aristoteles, seni adalah:
Hal yang harus dinilai sebagai suatu tiruan, yakni tiruan dunia alamiah  dan  dunia manusia. Berbeda dengan Plato, Aristoteles tidak memaksudkannya sekedar “tiruan belaka” menurutnya seni harus memiliki keunggulan “falsafi”  yakni bersifat dan bernada “universal”.

Menurut Ki Hajar Dewantara, seni adalah:
Hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang  melihatnya.

Menurut Quraish  Shihab,  M.A. dalam  bukunya Wawasan  Al-Qur'an, seni adalah:
Keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang  mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam  manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun  jenis  keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia, atau fitrah yang dianugerahkan Allah SWT kepada hamba hambanya. 

Wait... Kita tau ini... tujuannya apa?
Hmm.... pernah dengar kata... Anime is not Art?
Banyak anggapan yang mengatakan itu benar dan juga tidak.
Tapi pikirkan, Bikin Anime itu gimana? Dikira cuman gambar yeee jadi!!!

Nope! kalau itu benar, pasti udah banyak animasi yang bisa kubuat

Tapi coba pikirkan definisi yang kita dapat tadi. yang kita tau, seni itu pasti indah dan dibutuhkan ketrampilan dalam membuatnya. kalo Anime itu indah dan susah dibuat, knp tidak kita katakan itu seni?

( ok saya tau, saya tau seberapa mengerikannya dunia per Anime an, tapi lihat sisi yang lain. Dimana ada sisi buruk pasti ada sisi baik, tapi... kebanyakan orang pasti liat sisi buruknya bukan? karena apa? because this is where the fun begins )

Ini keadaan dimana seorang seniman menghasilkan sesuatu seni, namun tidak diterima sebagai sebuah karya seni. Tapi mungkin ini masuk akal jika kita mengkelompokan seni itu, tapi kurasa tidak secara luas.

Hal ini terjadi karena pemahaman audiencenya, Dimana mereka yang punya pendidikan seni tinggi yang bisa kita anggap setingkat Leonardo Da Vinci, memahami nilai-nilai didalam sebuah seni Renaissance. dan memiliki pemahaman tentang lukisan tradisional, pasti menganggap Anime itu bukan seni, bukan hanya Anime. Bahkan Seni Kontemporer bisa dianggap bukan seni baginya.
Welp, Itu Pemahamannya dan Opininya, tapi itu membuatku terkadang berpandangan.

 Orang Seni itu Egois karena dia ingin dianggap mulia

It's my opini ok, sorry if I offended you, ok? lets back to topic
Kalau kita simpelkan, Ini seperti orang yang suka menonton TV dan pergi ke museum... Pasti baginya sangat membosankan... saya yakin, soalnya saya tau siapa contohnya :3.
Simpelkan dan modernkan lagi, Seperti orang yang sangat suka streaming Youtube dan males menonton tv lagi... media layar yang sama, tapi konten yang berbeda.

Dimana konten yang lebih menarik menurutnya akan dianggap, yang tidak? dibuang atau bahkan dilecehkan.

Tapi ingat lagi, Seni adalah ilmu non eksakta, pendapat orang lain dapat mengubahnya kapan saja. Jadi pikirkan saja dengan cara sendiri, namun tetap berpanutan dengan sejarah yang telah terjadi dari masa lalu hingga sekarang.

Tujuan Seni

Menurut kalian tujuan seni apa sih? Bikin Poster Pray for blalbalblalba yang tak bisa menyelamatkan bahkan 1 korban disana? Haha, tentu saja saya ngerti. Hal itu bisa memberikan informasi kepada audience untuk mendapat bantuan dari audience tersebut.
Penipuan
Lalu apa lagi? Mungkin tak banyak jika kita bicara soal seni murni, tapi tidak jika kita bicara soal seni terapan. so apa aja itu?
  •   Seni terapan sangat dibutuhkan dalam membuat benda-benda yang dibutuhkan manusia dalam menjalani hidupnya. Dengan memanfaatkan seni terapan, otomatis benda yang akan dibuat dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dan tujuannya. Hal ini pun dapat mempermudah pembuatan dan meningkatkan nilai guna dari benda tersebut.
  •   Sejak manusia sudah ditahap perkembangan Homo Sapiens yang memiliki tingkat berfikir yang jauh lebih baik dari pendahulunya, mereka mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk gambar atau bentuk lainnya sehingga mudah dimengerti. Contohnya Poster Pray for itu, sebuah komunikasi dapat dibuat dari seni sehingga lebih banyak orang yang memahaminya dan tidak mengabaikannya.
  •   Seni memberikan tantangan dalam kepada audiencenya, baik mengunakan mata, telinga, hingga rabaan. Tantangan yang berupa pemikiran pada audiencenya yang dapat bergerak bebas dan "liar" dengan tumpuan seni yang audience tersebut nikmati. Hal itu memberikan sensasi tersendiri kepada para audience yang menikmatinya. Bukan hanya audience, pelaku senipun mendapatkan tantangan tersebut disaat membuat karyanya dan memberikan sensasi yang membuat pelaku seni itu terus menciptakan karya seni.

Jenis Jenis Seni

OK! Sekarang Jenis Jenis Seni.
Apa saja itu? Mari kita bagikan.
Jenis Jenis Seni
Seni Sastra
Sastra merupaka kata serapan dari bahasa Sanskerta,śāstra.
Dalam bahasa Indonesia kata Sastra digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Kata itu tampak tercerminkan dari pemakaian istilah Sastra dan Sastrawi. Dimana Sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai teks, sedangkan Sastrawi lebih mengarah pada Sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.

Istilah Sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti Sastrawi, bukan Sastra.

Dalam Seni Sastra sendiri terdapat beberapa cabang, antara lain:

- Cerpen

- Novel
- Pantun
- Peribahasa
- Sandiwara
- Syair
- Wiracarita

śāstra berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya "teks  yang  mengandung  instruksi"  atau "pedoman",  dari kata  dasar śās-  yang  berarti  "instruksi"  atau  "ajaran"
Seni Rupa
Seni rupa adalah  cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep elemen seni rupa ( titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan ) dengan acuan estetika.

Jika dilihat dari segi fungsi, seni rupa terbagi kepada Seni rupa murni dan seni rupa terapan.
Seni rupa murni lebih mengacu kepada karya yang memuaskan ekspresi pribadi, contohnya:
- Seni Lukisan
- Seni Patung
- Seni Gambar
- Seni Instalasi
- Seni Grafis / Illustrasi
- Seni Fotografi


Seni rupa terapan lebih mengacu kepada fungsi dan kemudahan produksi karya, contohnya:
- Seni Kriya / Kerajinan
- Desain
- Arsitektur

Seni rupa pun dibagi juga dari segi wujudnya yang jelas, Seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi.
Seni Pertunjukan / Teater
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, pernafsiran, pengarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari audience ( bisa itu pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus, atau peneliti ) melalui pengelihatan dan pendengaran.

Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan arti luas.
Teater dalam arti sempit adalah sebuah drama.
Teater dalam arti luas adalah segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang banyak.

Seni Pertunjukan / Teater memiliki beberapa cabang:
- Drama
- Film
- Televisi
- Komedi
- Opera
- Sandiwara
- Teater
- Wayang
Teater berasal dari bahasa Yunani, theatron yang berarti "tempat untuk  menonton"
Seni Musik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi).

Musik  menurut  Aristoteles  mempunyai  kemampuan  mendamaikan  hati  yang  gundah,  mempunyai  terapi  rekreatif  dan  menumbuhkan  jiwa  patriotisme.

Musik merupakan Seni yang dapat dinikmati hanya dengan pendengaran.
Seni Musik sendiri dapat dibagi sesuai dengan genre musik itu sendiri.
Seni Tari
Seni tari adalah suatau gerakan badan, yang biasanya diiringi bunyi-bunyian yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.
Seni tari dinikmati dengan penglihatan dan terkadang pendengaran.

Bunyi-bunyian yang mengiringi biasa disebut musik pengiring tari yang kegunaannya untuk mengatur gerakan dan tempo sang penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan.

Gerakan tari berbeda dengan gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam.

Menurut jenisnya, Seni tari digolongkan menjadi:
- Tari Rakyat
- Tari Klasik
- Tari Kreasi baru
Seni Bela Diri
Seni Bela Diri adalah sebuah seni yang muncul karena insting kuat untuk mempertahankan / membela diri dalam artian secara fisik. Seni bela diri memiliki banyak aliran yang pemahamannya berbeda-beda atas dua aspek, yaitu; teknik dan non-teknik. Perbedaan itu terjadi karena negara, adat istiadat, tradisi, dan lingkungan dimana seni bela diri tersebut tercipta dan berkembang.

Pada dasarnya, Seni Bela Diri itu termasuk bagian dari komunikasi. Dimana kuda-kuda dari sebuah seni bela diri menunjukan artian kalau sang pembela diri dalam kondisi siap sekaligus gertakan terhadap musuhnya. Dan juga beberapa gerakan yang dapat digunakan layaknya pesan atau ancaman terhadap musuhnya. Disisi lain, Bela Diri pun juga dapat memberikan pesan palsu yang menipu musuh lewat gerakannya.

Selain untuk melindungi diri, adu kuat, maupun mengikuti perlombaan, Seni Bela Diri juga dijadikan pertunjukan karena aspek gerakannya yang cukup menarik untuk dilihat, layaknya Seni Tari. Bahkan terkadang Seni Bela Diri juga digabungkan pada Seni Teater.

Lalu, bagaimana cara menilai sebuah seni?

Meski kita tak mampu mendefinisikan seni, bukan berarti semua karya seni itu bagus bukan?
Tapi bagaimana kita tau Seni itu bagus dan buruk? lihat diri mananya?
Menilai Seni
Cara paling mudah untuk menilai sebuah seni adalah kita harus tau, karya berada di aliran Seni apa, Apakah Renaissance? Apakah Modern? Apakah Kontemporer?.
Dengan mengetahui hal itu otomatis kita bisa tau cara pandang apa yang bisa kita pakai untuk menilai Seni tersebut

Kemudian kita lihat sekitar karya, apakah karya itu indah? dari sudut pandang kita dan sudut pandang aliran Seninya.

Lalu yang terakhir kita nilai objektivitas dan subjektivitas dari karya seni itu.
Objektivitas
  • Seberapa besar ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat karya seni itu
  • Sejauh mana penerapan Elemen Seni didalam karya itu (perspektif, komposisi, isi dll)
  • Material apa yang digunakan dalam karya Seni itu

Subjektivitas
  • Apakah didapatkan makna dari seni itu? meski secara kasar
  • Kesan yang didapatkan apakah sesuai dengan makna kasar yang didapat
  • Apakah karya itu mampu merangsang pemikiran imajinatif dari audiencenya? seperti merasakan berada didalam karya itu sendiri atau merasakan pergerakan unik dari karya itu

Kira-kira seperti itu caranya, dengan mengabungkan pandangan kita dan pandangan aliran seni dari karya itu. Kita mendapatkan kata "asli" dari seni itu bagus atau tidak. 
Disisi lain, bagus tidaknya sebuah karya juga berefek dari publik. Seorang seniman butuh penerimaan publik. Jadi jika sebuah Seni memberikan nilai estetika yang tampak meragukan dan tidak disukai, publik bisa saja menjatuhkan Seni itu dan takkan membiarkan Seni itu menjadi suatu yang mainstream bahkan berkembang.

Setelah alur yang telah kita jalani, lalu bagaimana definisi seni menurut kalian?

Kalau Seni menurutku sih, Adalah suatu hal yang indah yang dibuat dengan keterampilan tertentu untuk menciptakan sesuatu yang dapat mewarnai hidup ini, karena....
Tujuan Seni adalah mewarnai hidup kita

Tapi belum tentu itu benar, kenyataanya banyak yang mengatakan kalau Seni itu harus imajinatif dan penuh pemikiran yang liar. Bahkan lukisan Photorealism yang sangat indah terkadang tak dianggap seni terhadap beberapa kalangan karena tak memiliki sisi "imajinatif".

Jadi jika dikaji, mungkin beberapa hal yang terkandung pada karya yang dikatakan Seni itu terdiri dari:
  • KeImajinatifan
  • Keindahan
  • Keterampilan
  • Makna
Mau apapun itu medianya, asal memiliki ke 4 unsur itu. Mungkin, Mungkin saja karya itu bisa dikatakan dengan Seni.

Oh iya, tambahan. Kenapa kita harus mempelajari Seni kalau kita sudah bisa memberikan goresan pada kanvas dan menciptakan karya? Simpelnya, untuk meningkatkan standar kualitas dalam memandang sebuah Seni. Hal ini akan berefek pada perkembangan keterampilan dalam menilai karya sendiri dan melakukan improve pada keterampilan dalam membuat karya tersebut dan... Berpikir seliar mungkin dengan Seni Seni yang telah terciptakan hingga sekarang.

Jadi bagaimana? apakah sudah paham? atau ada yang kurang?
Berikan komentar dan opini kalian di comment ya

And, search me at the next article, DTechtive ( >‿‿◕ゝ)

Hanya Komentar Relevan yang akan ditanggapi oleh Author, selebihnya tidak..

EmoticonEmoticon