Seni Rupa Rupa Indahnya

Seni Rupa Rupa Indahnya - Hay, Para DTechtive. Setelah kita bicara soal Seni sebelumnya, mari kira kersempit wilayah pembahasan kita. Sesempit apa?
Welp, Kali ini kita akan bahas cabang Seni yang paling populer, Seni rupa.
Seni Rupa RUpa Indahnya
Sebelumnya kita tau, kalau Seni Rupa adalah cabang Seni yang membentuk karya Seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan dengan mengolah konsep elemen seni rupa dengan acuan estetika agar mendapatkan kesan tersebut.

Tapi dari yang kita tau, sepertinya masih ada hal yang bisa kita gali lagi, benar tidak? Kalau begitu, mari kita cari tau bersama.

Seni Rupa, merupakan Seni yang paling kental unsur estetikanya. Keindahannya bahkan lebih mudah dinikmati ketimbang seni-seni lainnya. Bukan hanya didalam keindahan, Seni Rupa juga memiliki kemungkinan paling berguna ketimbang seni lainnya.

Apa itu Seni Rupa?

Kembali kita bertanya tentang hal ini, Apa itu Seni Rupa?
Dan dari apa yang didapat...
Bahan Ilmu Vanishia
Seni rupa adalah cabang seni yang mengutamakan ekspresi ide atau konsep sang seniman menjadi bentuk yang menstimulasi indra penglihatan, perabaan, pemikiran, dan bahkan pendengaran.

Setiap Karya Seni Rupa memiliki 3 unsur yang menciptakannya, yaitu:
  • Konten ( muatan, topik, tema, pesan )
  • Konteks ( keadaan disekeliling konten )
  • Keahlian teknis ( kemampuan mengolah alat dan bahan )
Penjelasan, Karya Vanishia
Yang dimana unsur unsur ini menjadi media seorang seniman untuk mengekspresikan ide dan pemikirannya, yang kemudian diinterpretasikan ( ditafsirkan ) oleh audience dengan indra-indra yang dapat mereka gunakan untuk menikmati karya Seni tersebut.

Itu kalau kita bicara Seni Rupa saat ini, jika kita bicara Seni Rupa dulu, mungkin pendekatannya lebih kepada peniruan objek nyata disekitar kita.

Pembagian Seni Rupa

Di Indonesia sendiri, Seni rupa merupakan hal yang sudah mendarah daging dari zaman dulu. Perkembangannya pun berpengaruh pada kebudayaan Indonesia, yang menciptakan pembagian Seni Rupa berdasarkan perkembanganya, yaitu:

  • Seni Rupa Klasik
    • Seni Rupa Klasik merupakan seni yang memiliki bentuk estetika yang tetap, dengan tuntunan teori dan aturan seni yang tetap.

      Seni rupa klasik tidak akan berubah sejalan dengan waktu dan perkembangan budaya, dimana seni ini hanya mencapai puncak kejayaannya di masanya yakni masa lalu, yang berarti tidak diantisipasi untuk kembali dan berkembang di masa sekarang.
      Seni Rupa Klasik
      - Assumption of the Virgin Mary (1601) Santa Maria del Popolo, Rome. oleh Annibale Carracci
      - Farnese Gallery frescoes (1597-1608) Tema "Loves of The Gods", oleh Annibale Carracci
      - Fountain of the Four Rivers (1651), oleh Gian Lorenzo Bernini

      Di Indonesia, puncak kejayaan Seni Rupa Klasik Indonesia terjadi dimasa kekuasaan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, yang berjaya sekitar abad ke-4 sampai abad ke-17.
      Seni Klasik Indonesia
      - Pura Bali dengan wajah raksasa Boma
      - Candi Borobudur
      - Mesjid menara kudus

      Salah satu ciri fisik dari karya Seni Rupa Klasik Indonesia adalah pengunaan warna-warna yang terbatas pada warna alam.
  • Seni Rupa Tradisional
    • Seni Rupa Tradisional adalah bentuk Seni Rupa yang tubuh dan berkembang dalam suatu budaya dan menjadi bagian hidup dan nilai dari masyarakat / suku / bangsa tertentu yang diwariskan dan dijaga secara turun-temurun.
      Seni Rupa Tradisional
      - Wayang kulit
      - Topeng Kelana
      - Batik Kawung

      Seni Rupa Tradisional tumbuh karena kebutuhan sosial, spiritual, keagamaan, dan ritual. Bukan sekedar estetika, tapi memiliki kegunaan yang berarti.

      Seni Rupa Tradisional biasa hanya mengacu kepada kebudayaan tertentu dan berbeda antara satu sama lainnya, walau terkadang berberapa budaya memiliki seni yang mirip dikarenakan pengaruh antar budaya seperti Seni Rupa Tradisional Indonesia yang terkait erat dengan Seni Rupa Tradisional Melayu dan Seni Rupa Bangsa Austronesia.

      Bukan hanya itu, Seni Rupa Tradisional juga merupakan hasil kreativitas bersama oleh masyarakat dikebudayaan itu dengan kerjasama masyarakat yang menunjangnya.

      Seni Rupa Tradisional dilestarikan melalui aturan yang ketat dan perhatian khusus demi menjaga kehadiran dan keutuhan dari tradisi budaya tertentu. Hal ini juga dilakukan demi mengantisipasi perubahan yang besar dalam teknik, konsep, bentuk estetika, filosofi simbolik, untuk menjaga eksistensi makna dan nilai tradisi yang diwariskan.
  • Seni Rupa Modern
    • Didunia barat, Seni Rupa Modern tercipta dikarenakan pengaruh yang sangat kuat dari Revolusi industri. Perubahan sosial yang berdampak karena Revolusi Industri, menginspirasi seniman di masa itu menjelajahi dan bereksperimen dengan tema baru.
      Seni Rupa Modern
      - The Third of May 1808 (1814), oleh Francisco de Goya
      - Menara Eifel
      - Balai Desa di Minangkabau, oleh Agus Wakidi

      Keadaan ini menciptakan istilah Avant-garde dalam seni, dimana aturan seni tradisional tidak lagi menjadi poros utama bahkan dilupakan, sehingga menciptakan aliran-aliran seni baru yang sangat berbeda dengan Seni terdahulunya.
      Perkembangan Seni Rupa Modern terjadi sejak 1860 hingga awal 1970-an.
      Avant garde, berasal dari kata Prancis yang berarti "penjaga terdepan" atau "Vanguard" yang berarti 'mengkesampingkan aturan dan batasan yang diterima sebagai norma dalam suatu budaya, demi mengembangkan ide-ide baru dan berinovasi'.
      Di Indonesia sendiri, Seni Rupa Modern muncul atas kesadaran tentang gagasan kebangsaan Indonesia dan kebebasan dari penjajahan di lingkungan masyarakat kota, ketika ekonomi niaga dan industri mulai berkembang. Terjadi sekitar tahun 1930-an, ditandai oleh era S.Sudjojono dan Agus Djaya didalam PERSAGI, yang merupakan kelompok pelopor Seni Rupa yang berlawanan dengan aliran Seni Mooi Indie yang digagas oleh Basuki Abdullah di era sebelumnya.
      Aliran Seni Mooie Indie
      Aliran Seni Mooie Indie
      - Ni Goesti Kompiang Mawar (1943), oleh Willem Gerard Hofker
      - Pemandangan Priangan (1935), oleh Abdullah Suriosubroto
      - Gadis Bali (1942), oleh Basuki Abdullah
      Aliran Seni Persagi
      Aliran Seni PERSAGI
      - Di Depan Kelambu Terbuka (1939), oleh S.Sudjojono
      - Kuda Kepang (1965), oleh Agus Djaya
      - Tjap Go Meh (1940), oleh S.Sudjojono

      Dimana karakter seni PERSAGI lebih bersifat nasionalisme dan contoh perlawanan terhadap ide-ide penjajahan. Ide estetika kolonial yang dipancarkan oleh Seni Mooie Indie dicekal oleh PERSAGI yang lebih menggambarkan kenyataan sebenarnya.
      PERSAGI, singkatan dari Persatuan Ahli Gambar Indonesia. PERSAGI mempunyai tujuan agar para seniman lukis Indonesia dapat menciptakan karya seni yang kreatif dan berkepribadan Indonesia. Hal ini ditujukan untuk mencari sintesis dari lukisan tradisional dan modern, serta mengembangkan gaya mereka sendiri yang bercirikan ke-Indonesia-an. Namun pada akhirnya PERSAGI dibubarkan dikarenakan masuknya Jepang pada Maret 1942, semua kelompok perjuangan dibubarkan dan digabung dalam POETERA (Poesat Tenaga Rakyat).

      Saat ini, nama PERSAGI telah diambil alih oleh Organisasi Gizi Indonesia yang bernama, Persatuan Ahli Gizi Indonesia

  • Seni Rupa Kontemporer
    • Seni Rupa Kontemporer merupakan istilah yang digunakan untuk mengelompokan aliran-aliran Seni Rupa yang berkembang dimasa kini, merespon dan memrepresentasikan situasi sosial dan budaya terkini.

      Seni Rupa Kontemporer ini menekankan gagasan dan konsep ketimbang material dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembuatannya.
      Seni Rupa Kontemporer sudah terlihat pada akhir 1940-an, tapi baru terlihat jelas pada awal 1970-an.
      Seni Rupa Kontemporer
      - Evolution of Man (2016), oleh Ahmmed Mated
      - Kehidupan I, II, III, dan IV (1997), oleh Marida Nasution
      - WPAP of Wedha (the founder of WPAP)(2010), oleh Toni Agustian

      Di Indonesia, prinsip-prinsip Seni Rupa Kontemporer populer pada masa rezim Orde Baru, dimana Seniman memberikan respon dan reaksi kritis terhadap Presiden Sukarno yang digantikan oleh Presiden Soeharto disaat itu dengan memanfaatkan kebebasan Seni Rupa Kontemporer ini.

      Seni Rupa Kontemporer Indonesia pun dikembangkan dan digerakan oleh GRSB yang terbentuk pada tahun 1975 yang mempromosikan Seni Kontemporer dengan pameran-pamerannya.
      Pameran GRSB
      GRSB, singkatan dari Gerakan Seni Rupa Baru. Merupakan kelompok yang dibentuk oleh mahasiswa Seni Rupa yang menentang Monopoli Seni oleh sekelompok seniman, dimana terlalu kuatnya pengaruh Seni Modern dari Seniman senior merekan yang sekaligus menjadi pengajar dikampus, yang dalam beberapa hal menolak kemungkinan akan bentuk-bentuk baru dari Seni.

Karya dari sebuah Seni Rupa pun dapat dibagi berdasarkan ruang lingkup bentuk, yaitu:
  • 2D ( Dwimatra )
    • Karya yang dikategorikan 2D hanya memiliki 2 dimensi, yaitu panjang dan lebar atau sumbu X dan Y.
      2D (Dwimatra)
      Contohnya: Gambar, Grafis, Foto, Lukisan, dan banyak lagi.
  • 3D ( Trimatra )
    • Karya yang dikategorikan 3D hanya memiliki 3 dimensi, yaitu panjang, lebar dan kedalaman/tinggi atau sumbu X, Y, dan Z.
      3D (Trimatra)
      Contohnya: Patung, Arsitektur, Instalasi, Kerajinan dan banyak lagi.
  • Ruang dan Waktu
    • Karya dikategori ini memiliki arti kalau Karya tersebut berbasis pada ruang dan waktu. Maksudnya?

      Untuk yang berbasis ruang, karya memanfaatkan ruang lingkupnya sebagai bagian dari unsur seni itu sendiri, Contohnya:
      Ruang
      - Public Art : Wonderland (2013), oleh Jaume Plensa
      - Instalation Art : Obliteration Room (2012), oleh Yayoi Kusama
      - Land Art : Spiral Jetty (1970), oleh Robert Smithson

      Sedangkan yang berbasis waktu, karya memiliki rentang waktu dalam proses presentasinya, Contohnya:
      Waktu
      - Perfomance Art : #INTRODUCTIONS (2015), oleh LaBeouf, Rönkkö, dan Turner
      - Video Art : Electronic Superhighway: Continental U.S., Alaska, Hawaii (1995), oleh Nam June Paik
      - Interactive Art : the event of a thread (2013), oleh Ann Hamilton
      #INTRODUCTIONS merupakan hal yang mengemparkan kala itu, dan menjadi hits yang dikenal banyak orang. Hingga banyak candaan dibuat karena tingkat Shia LaBeouf di video itu.

      Kenyataanya, semua ini adalah Perfomance Art. Dimana LaBeouf, memperfomakan teks sepanjang hingga 100 kata dari mahasiswa seni murni Central Saint Martins BA. Teks-teks yang terkirim kemudian dipentaskan oleh LaBeouf di depan green screen.
      Setelahnya, rekaman diberikan kepada para mahasiswa lalu dirilis ke publik di bawah Lisensi Creative Commons.
      Perbedaan Seni Rupa berbasis ruang dan waktu ini dengan Seni Teater ataupun Seni Musik dan Seni Tari adalah Seni Rupa ini terbebas dari berbagai struktur produksi yang biasa diterapkan pada Seni-Seni lainnya.
      Semua dapat terjadi secara spontan, tanpa koreografi, tanpa plot, tidak disutradarai, dan dapat dilakukan dimana saja.

Dan kemudian pembagian Seni Rupa berdasarkan fungsinya, yaitu:
  • Seni Rupa Murni
    • Seni Rupa Murni merupakan Seni yang mengutamakan nilai estetika, konsep intelektual, dan ekspresi individu dari Seniman karya tersebut. Karya ini memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan batin dan kepuasan diri, terutama untuk Seniman itu sendiri.

      Dalam pembuatan karya Seni Rupa Murni, Seorang seniman diharuskan mempertimbangkan cara agar dapat berkomunikasi melalui karyanya. Meski tidak secara langsung, tapi diharapkan karya itu dapat memberikan pemikiran dan memunculkan pendapat dipikiran audiencenya.
      Seni Rupa Murni
      Contohnya: Patung, Lukisan, Grafis, Foto, dan banyak lagi.
  • Seni Rupa Terapan
    • Seni Rupa Terapan memiliki tujuan yang jelas dalam setiap karyanya.
      Setiap karya Seni Rupa Terapan harus memiliki nilai fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari, meski begitu karya Seni ini tetap berlandas pada nilai-nilai estetika Seni Rupa Murni.
      Seni Rupa Terapan
      Contohnya: Desain, Kerajinan, Dekorasi, Arsitektur, dan banyak lagi.
Terdapat beberapa pembagian lain dalam Seni Rupa, tapi pembagian diatas merupakan pembagian yang paling umum dan menjanjikan.

Seni Rupa Murni

Setelah dibagi, Seni Rupa Murni masih dapat dibagi sesuai dengan media dan cara pembuatannya.
Berikut pembagian Seni Rupa Murni:

Seni Lukis
Seni Lukis adalah sebuah pengembangan dari mengambar, dimana pengunaan warna berupa pigmen yang dioleskan pada bidang tertentu sebagai mediannya.

Mengolah susunan bentuk, garis, warna, komposisi dan tekstur pada permukaan dua dimensi, sehingga menciptakan nilai estetika yang diharapkan sang seniman.
Seni Rupa Lukis
- The Starry Night (1889), oleh Vincent van Gogh
- The White House, Chelsea (1800), oleh Thomas Girtin
- American Collectors (Fred and Marcia Weisman) (1968), oleh David Hockney
- Spring Morning in the Han Palace, oleh Qiu Ying

Seni Lukis dapat mengunakan berbagai macam alat, dengan syarat bisa memberikan kesan tertentu kepada media yang digunakan.

Melukis umumnya mengunakan cat minyak, cat air, cat akrilik, tinta cina, dan eksperimentasi pigmen lainnya yang tak terbatas.
Disisi lain, media yang digunakan bisa dua dimensi ( kanvas, kertas, kain, dll ) maupun tiga dimensi ( batu, patung, tubuh, dll ).

Seni Pahat
Seni Pahat / Patung adalah seni rupa yang khusus memperhatikan bentuk tiga dimensi secara ekspresif.

Pendefinisian Seni Pahat ini cukup berbeda di masa lalu dan masa kini.
Dimana dimasa lalu Seni Pahat merupakan satu-satunya seni tiga dimensi, yang tercipta dari representasi dengan bentuk seni yang solid. Pemahat pun hanya mengunakan dua teknik utama dalam pembuatannya, ukiran dan pembentukan.
Seni Rupa Pahat
- David (1501–04), oleh Michelangelo
- Portrait of Voltaire Seated (1781), oleh Jean Antoine Houdon
- Balloon Dog (1994), oleh Jeff Koons
- Nirvana 8 (2015), oleh Seo Young-Deok

Dimasa sekarang Seni Pahat tidak lagi dibatasi dengan konsep lama, dari bahan, sifat, maupun metode produksinya.
Seni Pahat boleh abstrak dan tak perlu merepresentasikan sesuatu secara keseluruhan. Dan cara membuatannya pun dapat diukir, dibentuk, dirakit, dilipat, direkatkan, diproyeksikan, ataupun dibangun dengan berbagai cara.

Seni Gambar
Dalam Seni Rupa, mengambar dapat diartikan sebagai merealisasikan secara visual sebuah objek, konsep, emosi, dan fantasi. termasuk simbol maupun bentuk-bentuk abstrak.
Seni Rupa Gambar
- The Resurrection (1532), Michelangelo Buonarroti
- Maiko Satohana, oleh Phil Couture
- Siamese Cat (2010), oleh Jean Vincent
- Norgran 1022 (1955), David Stone Martin

Mengambar tercipta karena penekanan pada bentuk dan ruang, dibandingkan dengan lukisan yang lebih menekankan warna. Mengambar umumnya menggunakan pensil, charcoal, konte krayon, ballpoint, marker, dan sebagainya.

Seni Instalasi
Seni instalasi adalah bentuk seni yang mengunakan beberapa benda untuk menciptakan satu susunan karya, dimana benda yang digunakan bebas sesuai keinginan sang Seniman dan Konsep yang ingin disampaikan oleh sang Seniman tersebut.
Seni Rupa Instalasi 1
- Fountain (1917), Marcel Duchamp
- Sacred Heart (with Hope) (2007), oleh Damien Hirst

Seni ini termasuk seni baru yang berkembang di era Seni Kontemporer hingga sekarang.

Bukan hanya dari karyanya, Seni ini juga melibatkan konfigurasi dan pemasangan benda didalam ruangan, dimana ruangan ini juga menjadi bagian dari seni itu sendiri.
Seni Rupa Instalasi 2
- The Sequence (2008), oleh Arne Quinze
- Home within Home within Home within Home within Home (2013), oleh Do Ho Suh

Banyak hal yang bisa menjadi bagian dari Seni Instalasi, dimana Seni ini juga dapat melibatkan banyak indra sebagai perantara dalam menikmatinya, Ya seperti Sentuhan, Penglihatan, Suara, serta Bau.

Kefleksibilitasan ini membuat Seni Instalasi berkembang dengan cukup unik, dia mampu memanfaatkan Teknologi yang ada sebagai bahan untuk menciptakan Seni ini.

Seni Grafis
Di Indonesia, Istilah Seni Grafis berasal dari pergabungan dua definisi: Printmaking ( Seni Cetak ) dan juga Graphic Art ( Seni Grafis ).

Intinya, Seni Grafis adalah memproduksi gambar, yang meliputi illustrasi, karikatur, komik, animasi, dan banyak lagi.
Seni Rupa Grafis
- Salome (1892), oleh Aubrey Beardsley.
- Perfecta Bicycles (1902), oleh Alphonse Mucha.
- Picture by Drawing Machine 1 (1960), oleh Desmond Paul Henry
- Love (1966), oleh Robert Indiana

Karya Seni Grafis bisa diklarifikasikan ke dua jenis Seni Rupa: Seni Rupa Murni dan juga Seni Rupa Terapan, hal ini terjadi dikarenakan Seni Grafis memiliki potensi yang besar untuk berorientasi pada tujuan dalam pembuatannya, contohnya Desain.

Pada percetakan, Seni Grafis berkaitan pada metode replikasi gambar ke kertas, perkamen, kain, ataupun bahan lainnya yang bisa digunakan.
Karenanya, dapat disimpulkan kalau Seni Grafis ini harus memiliki potensi untuk dicetak dengan cara apapun dan bisa diproduksi lebih dari satu, tanpa melakukan peniruan ataupun mengambaran ulang.
Teknik Cetak
Perkembangan teknik dalam mencetak sangat mempengaruhi Seni Grafis itu sendiri. Seperti teknik memahat, litografi, etsa, drypoint, sablon, dan masih banyak lagi.
Grafis, berasal dari kata Yunani "graphikos" yang artinya 'sesuatu yang ditulis', contohnya : menggambar atau tanda tangan

Seni Fotografi
Seni Fotografi dapat dikategorikan sebagai Seni Lukis, dimana kali ini alat yang digunakan untuk melukis adalah cahaya.

Fotografi sendiri berasal dari kata foto "cahaya" dan grafis "gambar".
Dengan merekam pantulan cahaya mengunakan kamera yang kemudian menghasilkan cetak gambar yang disimpan didalam media tertentu.
Seni Rupa Fotografis
- Venetian Canal (1894), oleh Alfred Stieglitz
- Industrial landscape Pennsylvania (1974), oleh Bernhard dan Hilla Becher.
- Afghan Girl (1984), oleh Steve McCurry.
- Concorde Grid (1997), oleh Wolfgang Tillmans

Seperti Seni Grafis, Seni Fotografi memiliki potensi yang besar untuk berorientasi pada tujuan dalam pembuatannya, Contohnya Foto Komersial, Ilmiah maupun Jurnalistik.

Seni Perfomance
Seni Perfomance atau Perfomance Art, merupakan bentuk seni baru yang tercipta di era Seni Kontemporer. Muncul dari Seni Happening dan Conceptual untuk menjadi bentuk utama Seni Avant-Garde selama akhir 1960-an dan 1970-an.

Perfomance Art biasanya sangat teatrikal, tapi tidak 100% tertata seperti Seni Teater. Perfomance Art bisa terjadi secara spontan dan tak terencana.
Seni Rupa Perfomance
- Triadic Ballet (1922),oleh Oskar Schlemmer
- I Like America and America Likes Me (1974), oleh Joseph Beuys
- Einstein On The Beach (1976), oleh Philip Glass dan Robert Wilson
- Re-Enactment (2001), oleh Francis Alÿs

Perfomance art memanfaatkan teknologi dalam proses produksi, distribusi, maupun pengarsipan, dan terkadang Perfomance art dilakukan untuk merespons seni lainnya, salah satunya Seni Instalasi.
Sebenarnya saya juga pening dengan Seni yang satu ini... Betul betul tak masuk akal. Bayangkan, pada Re-Enactment, Francis Alÿs sebagai sang artis melakukan perfomnya hanya dengan berjalan di Mexico City dengan memegang pistol. Perfomnya ini direkam oleh 2 kamera. Tanpa skenario ataupun dialog, Francis hanya berlengak tenang dijalanan sambil memegang pistol. Hingga akhirnya dia ditangkap polisi karena... ya... dianggap sebagai ancaman pastinya

Seni Lingkungan
Seni Lingkungan maksudnya adalah Seni yang tercipta di dan diciptakan dengan mengunakan lingkungannya.

Seni ini dapat dilihat dan dinikmati oleh siapapun yang berada disekitarnya dengan wilayah yang sangat luas. Terkadang Seni ini bersifat sementara, tapi beberapa ada yang permanen. Contoh dari Seni ini adalah: Earthwork ( Land Art ), Sand Art dan Public Art.
Seni Rupa Lingkungan

Earthwork atau Land Art, merupakan bentuk seni kontemporer yang awalnya ditujukan untuk meningkatkan kesadaran publik akan hubungan manusia dengan alam.
Land Art
- passage (2015), oleh Cornelia Konrads
- Connections (2008), oleh Andres Amador

Dengan memanfaatkan lahan yang luas sebagai bagian dari seni tersebut, menciptakan nilai estetika dengan mengunakan tanah, batu, tumbuhan, dan bahan alam lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan masyarakat tersebut.

Kalau bicara Sand Art, sudah dipastikan kita bicara soal pasir.
Yap, Sand Art adalah Seni membangun karya dengan mengunakan pasir, dimana pasir yang digunakan adalah pasir pantai.
Sand Art
- The Crystal Classic, oleh Dan Belcher dan Karen Fralich
- DINOSTORY, oleh Karen Fralich

Seni ini sangat di apresiasi oleh siapapun, baik orang dewasa maupun anak-anak. Hingga kompetisi tahunan sering diadakan di berbagai belah dunia.

Dari namannya, Public Art sudah dipastikan Seni Umum, yang maksudnya karya seni yang dibuat dan dipamerkan ditempat yang dapat diakses oleh masyarakan umum, dari lapangan umum hingga dinding-dinding disekitar bangunan terbuka.
Semua Aliran seni yang dipamerkan secara Umum, otomatis menjadi bagian dari Public Art.
Public Art
- Maman (1999), oleh Louise Bourgeois
- Cloud Gate (2004), oleh Anish Kapoor

Kebanyakan Seni ini dimiliki oleh pemerintah untuk keindahan kota dan penambah daya tarik kota tersebut, menjadi monumen ataupun hiasan belaka. Di Indonesia, contoh yang paling besar adalah Monas, Patung Sura dan Baya, dan Patung Garuda Wisnu.
Monumen dan Patung di Indonesia

Dan masih banyak tipe dan aliran Seni lainnya yang mengunakan media-media unik dalam menciptakan karyanya.

Seni Rupa Terapan

Begitu juga dengan Seni Rupa Terapan, yang dibagi sesuai media, cara pembuatan dan pengunaannya.
Berikut pembagian Seni Rupa Terapan:
Seni Kriya / Kerajinan
Seni Kriya / Kerajinan adalah Seni yang memerlukan keahlian khusus yang berkaitan dengan tangan dalam menciptakan karyanya, sehingga bisa dibilang Seni Kriya sama dengan kerajinan tangan.
Contohnya: Kerajinan Kaca patri, Kerajinan Kain, Kerajinan Keramik, Kerajinan Kayu, Kerajinan Kertas, dan banyak lagi.
Seni Rupa Kriya
- Thanks-Giving Square, Dallas (1977), oleh Philip Johnson
- Good As Gold, oleh Iwan Tirta
- Tea service (1931), oleh Paragon China Ltd
-Magazine rack, oleh Myron Williams
- Origami F-16 Paper Plane, oleh TriKdanG

Seni Kriya dibuat dengan landasan tujuan tertentu dan fungsi tertentu yang mengarah kepada kepraktisan, estetika, dan simbolis.
Kriya, berasal dari kata Sansekerta "krya" yang artinya 'mengerjakan'.

Seni Desain
Seni Desain, bisa dikatakan sebagai Seni yang dilakukan dengan perencanaan dalam pembuatan karya sesuai dengan nilai estetika dan tujuannya.

Sebagai kata kerja, Desain memiliki arti 'proses untuk merancang sebuah objek'.
Sebagai kata benda, Desain digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu sebuah rencana, proposal, atau bentuk karya.
Seni Rupa Desain
- Michael Graves Tea Kettle (1984), oleh Michael Graves
- Little Trees (1952), oleh Julius Samann
- Polaroid Camera (1948), oleh Edwin Land
- Swiss Army Knife (1890), oleh Wester & Co.
- New York City Subway Map (1972), oleh Massimo Vignelli

Desain pun terbagi, yaitu Desain Sains dan Desain Artistik.
Dimana Desain Artistik hanya ditujukan untuk memperindah sebuah objek, tanpa meningkatkan fungsi, kinerja, biaya ataupun kriteria non estetika lainnya.
Contohnya: Tulisan, Poster, Benda yang ingin dibuat lebih menarik, dan banyak lagi.
Desain Artistik
Sedangkan Desain Sains sebaliknya, Desain Sains akan mencoba untuk mengoptimalkan semua nilai, baik itu nilai fungsi, estetika, daya tahan, maupun biaya.
Contohnya: Kendaraan, Sofa, Tas, Arsitektur, dan banyak lagi.
Desain Sains
Desain, berasal dari kata Italia "designo" yang secara gramatikal berarti 'membuat sketsa awal, merencanakan dan melakukan eksperimen, untuk membentuk di dalam pikiran'

Seni Arsitektur
Seni Arsitektur adalah Seni yang menyeimbangkan dan mengatur nilai estetika, kekuatan, dan kegunaan dari sebuah bangunan.
Arsitektur merupakan seni yang penuh pertimbangan, mulai dari fungsi, estetika, psikologis, hingga keadaan sekitar bangunan tersebut.

Banyak Karya Arsitektur terdahulu begitu menekankan nilai estetikanya, terutama ditempat tempat ibadah yang mampu menginspirasi publik untuk ikut serta menjadi bagian tempat ibadah tersebut.
Seni Rupa Arsitektur
- Lotus Temple
- Cologne Cathedral
- Fallingwater
- Hagia Sophia

Di jaman sekarang, Arsitektur terbilang lebih mempertimbangkan banyak hal. Bukan hanya keadaan sekitar, tingkat menarik perhatian, kenyamanan, biaya, serta bencana yang akan datang juga dipertimbangkan. Sehingga kebanyakan Arsitektur sekarang terbilang lebih minimalis ketimbang dimasa lalu.

Seni Dekorasi
Secara singkat, Seni Dekorasi berarti Hiasan.
Seni ini memang dituju hanya sebagai penghias dari benda, ruangan ataupun seni lainnya, sehingga menciptakan kesan yang lebih bernilai estetika ketimbang sebelumya.
Seni Rupa Dekorasi
- Motif Batik Parang Seling Huk
- Motif Meanders Yunani Kuno

Tapi tidak seperti Seni Rupa Murni, Seni Dekorasi terkadang memiliki makna yang jauh lebih jelas, seperti simbol-simbol tertentu ataupun motif-motif yang mengandung arti.

Seni Dekorasi terbentuk oleh motif yang menjadi pembangunnya, yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: figuratif dan nonfiguratif.
Dimana figuratif merupakan motif yang bentuknya diambil dari alam sekitar, seperti hewan, tumbuhan, dll.
Seni Rupa Dekorasi Figuratif
- Motif tumbuhan pada, Champagne Printer Publisher (1897), oleh Alphonse Mucha
- Piring dengan rim bergigi, dengan motif bunga dari Cina

Dan nonfiguratif tidak, melainkan dia mengunakan bentuk-bentuk sederhana ataupun acak. Motif ini pun dibagi lagi menjadi geometris dan nongeometris.
Seni Rupa Dekorasi nonFiguratif
- Strucural Decoration Mesir Kuno
- Motif pada, Interpretation of Harlem Jazz I (1920), oleh Winold Reiss

Sip! mungkin itu saja dulu.
Seni itu sangat luas dan beragam,bukan?.

Itu sebabnya Ilmunya tidak selalu tetap, karena ini adalah bagian dari budaya, yang berkembang dari zaman ke zaman demi menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada.
Jadi kalo mau tau lebih lanjut, mending cek aja karya-karya seni yang ada dimuka bumi yang luas ini.

So? Gimana? Jangan lupa beri komentar pendapat kalian tentang artikel ini ya.

And don't forget to search me at the next article, DTechtive ( >‿‿◕ゝ)

Hanya Komentar Relevan yang akan ditanggapi oleh Author, selebihnya tidak..

EmoticonEmoticon